Linksys WRT320N Wireless-N Gigabit Router

image Asyik 🙂 Akhirnya bisa bermain2 dgn wireless network di rumah 🙂

Di rumah yg baru di Bintaro, kami mendapat Telkom Speedy sebagai paket 1 tahun bersama pembelian rumahnya. Setelah menunggu 3 bulan, akhirnya Speedy nya masuk 2 minggu lalu. Pihak Bintaro Jaya sudah menyediakan juga ADSL Modem nya, tapi yang biasa aja, yaitu TP-LINK TD-8817 yang hanya menyediakan 1 koneksi Ethernet tanpa wireless. So, mulai hunting deh wireless router.

Setelah diskusi (agak panjang) dengan tim IT di kantor, akhirnya aku memutuskan pake Linksys WRT320N. Mungkin ada bbrp alasan yg perlu aku jelaskan di sini.

  • Kenapa ngga beli wireless router yg sekalian ADSL modem? Ya, memang lebih mudah setup nya kalau hanya ada 1 device seperti itu. Hanya saja:
    1. kalau nanti ngga pake Speedy lagi, terpaksa beli alat baru total. Sementara, kalo wireless routernya terpisah dari modem, kalo entar ganti dari Speedy ke jenis connection lain, cukup ganti modem nya aja, dan wireless routernya tetap bisa dipake
    2. Dengan harga yg sama, kalo beli ADSL modem yg Wireless, pasti hanya dapat Wireless-G, yg udah mulai ketinggalan jaman.
  • Kenapa beli Wireless-N? Ini sih alasan teknologi aja, supaya udah langsung pake yg terakhir. Belum semua device mendukung, tapi semua device baru sudah mendukung N. Jadi, sebaiknya beli wireless yg tipe N saja mulai sekarang. BTW, WRT320N ini sudah menggunakan Wireless-N 2.0.
  • Kenapa Gigabit? Ini juga pilihan teknologi. Hampir semua Ethernet sekarang mendukung Gigabit. Apalagi, Wireless-N yg bisa mencapai 300Mbps tidak sebanding dengan Ethernet 100Mbps. Dan kalau kita mau banyak bermain dengan video dan audio antar device (nantinya), sebaiknya sudah menggunakan kombinasi Gigabit dan Wireless-N.
  • Kenapa Linksys? Ini mungkin masalah brand confidence aja. Sebenarnya banyak pilihan lain, seperti TP-LINK, D-LINK, Belkin, dst. Tapi sepertinya Linksys sudah sangat diakui di bidang network ini, selain kenyataan bahwa sekarang brand ini ada di bawah naungan nama besar Cisco. Selain itu, device nya cantik 🙂

Nah, tentunya melihat sekarang ada 2 router (satu ADSL modem dan 1 wireless), pasti koneksi nya agak rumit nih. Utk yg ngerti networking, pasti langsung bisa melihat masalahnya. Router pertama, yaitu ADSL Modem nya, akan memiliki IP Public di interface luar, dan IP Private (default di 192.168.1.x) di interface dalam. Router kedua, yaitu Wireless router nya, di interface luar harus menggunakan IP Private di network yg sama dengan interface dalam ADSL Modem, sedangkan interface dalam nya harus menggunakan IP Private lagi (lihat gambar).

image

Kita punya 2 pilihan, the easy way, or the hard way.

The easy way, Wireless router akan menggunakan IP Private di network yg berbeda, misalnya, 192.168.2.x. Jadi, cukup set IP interface luar nya menjadi 192.168.1.2 (mengikuti interface dalam ADSL modem) dan set interface dalam nya menjadi 192.168.2.1. Done (lihat gambar).

image

The hard way, Wireless router kita paksa pake IP Private di network yg sama dengan ADSL modem. Misalnya, interface luar kita kasih 192.168.1.2 dan interface dalam 192.168.1.3 dan semua device di DHCP di atas 192.168.1.4. Untuk bisa mencapai ini, kita harus melakukan sedikit “akrobat” di routing table nya. Can be done, tapi besar kemungkinan membuat kesalahan (lihat gambar).

image

Ketika membuka box WRT320N, ternyata Linksys menyediakan semacam Wizard yg akan membantu kita men-setup network ini. Krn penasaran sehebat apa Wizard ini, saya coba dulu pake Wizard. Yg rekan-rekan harus ingat, by default, Linksys akan mengharapkan IP Public di interface luarnya, dan IP Private di network 192.168.1.x (sama dengan ADSL modem) di interface dalam. Aku mau liat gimana si Wizard bisa menyadari masalah ini dan melakukan perubahan.

So, aku coba ikut exactly seperti yg ditunjukkan di Quick Installation Guide nya.

Pertama, keluarkan semua peralatan Linksys dari kotaknya. Jangan di colok ke mana2 dulu, cukup keluarkan Wireless router nya, kabel Ethernet nya (warna biru) dan adapter power.

Kedua, masukkan CD ke komputer dan jalankan Setup Wizard nya. Setelah melewati layar Welcome dan Disclaimer, Linksys mencoba mendeteksi network yang ada. Di sini aku sadar, aku baru saja melakukan 1 kesalahan: aku belum menghubungkan komputer dengan ADSL modem nya 🙂 Jadi, aku abort Wizard nya, colok komputer ke ADSL modem (via Ethernet), dan ulang Wizard nya. Dengan cepat Wizard nya mendeteksi ada koneksi ke sebuah router dan bertanya, apa kita mau mengganti router tersebut atau menggunakan kedua router bersamaan. Tentu saja saya pilih pilihan kedua.

Ketiga, mengikut Wizard nya, aku cabut kabel Ethernet dari ADSL Modem ke port Ethernet di Linksys.

Keempat, masih mengikut Wizard nya, aku pakai kabel Ethernet dari Linksys (yg warna biru), colok di port Internet (warna kuning) di Linksys dan sambungkan ke ADSL modem.

Kelima, tetap mengikuti Wizard, aku sambungkan Linksys ke listrik. Wizard langsung melakukan setup. Di sini sempat terhenti karena internal error, dan aku sempat panik, jangan2 gagal nih mengatur model 2 router gini. Akhirnya aku ulang semua setup dari langkah pertama (di lepas semua kabel dan listrik dari Linksys dan men-colok ulang ADSL modem nya) dan akhirnya sukses di langkah kelima ini.

Keenam, Wizard meminta kita mengganti password admin untuk Linksys. Ini harus dilakukan, berhubung masih banyak orang kerjanya adalah mencari wireless terbuka dan mencoba masuk ke router dengan default password.

Ketujuh, Wizard meminta kita mengganti SSID dari default “linksys”. Ini tidak begitu penting, tapi sebaiknya dilakukan, supaya (1) network kita menjadi unik dan tidak “tertukar” dengan wireless tetangga; dan (2) supaya sedikit menyembunyikan kenyataan bahwa kita menggunakan merk Linksys 🙂

Kedelapan, Wizard meminta kita memilih jenis wireless Security yg akan kita gunakan. Aku pilih security tertinggi, yaitu WPA/WPA2, krn toh semua device terbaru pasti sudah mendukung protokol ini. Kemudian kita diminta memasukkan passphrase. Pilih passphrase yg mudah diingat, tapi juga tidak mudah ditebak. Passphrase bisa panjang kok, sampai 63 karakter, jadi, silahkan menggunakan kata2 seperti “sayasayangkamu” atau hal-hal lain yg gampang diingat tapi tidak mudah ditebak.

Selesai. Buset, mudah sekali. Setelah aku cek, ternyata Wizard men-setup wireless router untuk menggunakan 192.168.0.x sebagai interface dalam. Krn tadi harus buru2 meninggalkan rumah, jadinya belum sempat cek secara global bagaimana setting di semua titik. Nanti aku update lagi ya.

Add a Comment