Bagaimana melindungi data laptop Anda di pemeriksaan perbatasan
Akhir-akhir ini, semakin banyak saja negara yang melakukan pemeriksaan secara acak terhadap laptop kita ketika kita masuk atau keluar dari negara tersebut. Hal ini sudah cukup sering terjadi, terutama di Amerika dan Inggris akhir-akhir ini. Pihak pemeriksa perbatasan, secara langsung ataupun tidak langsung, berhak memeriksa isi data laptop kita, dan mengharuskan kita membuka laptop dengan password kita sendiri.
Tentunya, menggunakan password di laptop tidak akan membantu kita, karena kita tahu password kita sendiri. Tidak bersedia memberitahukan password bukanlah pilihan, karena secara hukum kita diharuskan untuk membuka laptop tersebut.
Bruce Schneier menulis sebuah artikel di Wired.com yang memberikan kita cara untuk melewati perbatasan tanpa perlu menunjukkan isi laptop kita, dan tanpa melanggar hukum. Cara yang dia tawarkan cukup unik, karena memanfaatkan teknologi Disk Encryption yang sudah umum tersedia, seperti BitLocker di Windows.
Jadi, kalau Anda sudah menggunakan BitLocker di Windows Anda, silahkan mengikuti langkah-langkah berikut. Langkah yang harus dilakukan cukup mudah, walaupun tetap agak riskan menurut saya. Jadi, do this at your own risk ya 🙂
- Buat sebuah user baru di laptop kita, dan buat password yang random. Benar-benar random: ketik saja keyboard dengan sembarangan.
- Kirim atau titipkan password random ini ke seseorang yang kita percaya. Pastikan password ini benar2 telah diterima dan pastikan orang tersebut adalah orang yg bisa dipercaya.
- Hapus, bakar, sobek catatan apapun mengenai password ini. Lupakan password itu, jangan coba2 diingat.
- Lakukan perjalanan Anda seperti biasa, dan gunakan laptop Anda seperti biasa selama di perjalanan.
- Sebelum tiba di perbatasan, hapus user yang biasa Anda gunakan. Pada titik ini, kita tidak akan bisa menggunakan komputer ini lagi, karena satu-satunya user yang ada sudah menggunakan password random yang tidak kita ingat. Bila ditanya, jelaskan hal ini kepada petugas pemeriksa. Jangan berbohong, krn hanya akan membuat masalah baru. Jelaskan saja apa adanya.
- Setelah sukses melewati perbatasan, dapatkan kembali password random tadi dari orang yang Anda percaya tersebut.
Oke, semua langkah itu tentu saja tidak menjamin bahwa laptop kita tidak disita oleh petugas. Juga tidak menjamin bahwa kita tidak ditahan dan dibawa ke pengadilan, dan dipaksa untuk memberitahukan siapa yang memiliki password random tersebut. Tentunya tujuan dari semua langkah ini bukanlah hal tersebut: tujuan utama adalah agar data kita tidak dibaca oleh pihak yang tidak berwenang. Bisa saja kita dipulangkan ke negara kita dan laptop kita disita. Tapi, ketika kita dipulangkan, kita tidak lagi dalam pihak yang tidak memiliki pilihan: kita bisa mencari pengacara, atau menghubungi kedutaan kita, atau hal apapun yang bisa dilakukan. Data kita tetap aman, dan kita tidak lagi terpaksa untuk melakukan sesuatu.
Tentunya, semua langkah di atas punya resiko tersendiri. Bahkan tindakan “aneh” ini sendiri bisa menimbulkan kecurigaan petugas. Jadi, kalau memang laptop Anda isinya cuman data-data pribadi yang tidak penting, ya cukuplah melenggang melewati perbatasan tanpa perlu khawatir, karena toh tidak ada yg perlu disembunyikan 🙂