Pemilu 2014: Suara Lebih Banyak, Tapi Kursi Lebih Sedikit
Kalau dilihat kembali jumlah suara dan kursi DPR yang didapatkan masing-masing partai, terlihat ada anomali. Saya tampilkan kembali tabel suara dan kursi ini, kali ini diurutkan dari yang terbesar ke terkecil.
Partai | Suara | Partai | Kursi |
PDIP | 23,681,471 | PDIP | 109 |
Golkar | 18,432,312 | Golkar | 91 |
Gerindra | 14,760,371 | Gerindra | 73 |
Demokrat | 12,728,913 | Demokrat | 61 |
PKB | 11,298,957 | PAN | 49 |
PAN | 9,481,621 | PKB | 47 |
PKS | 8,480,204 | PKS | 40 |
Nasdem | 8,402,812 | PPP | 39 |
PPP | 8,157,488 | Nasdem | 35 |
Hanura | 6,579,498 | Hanura | 16 |
Terdapat anomali urutan antara PKB vs. PAN dan Nasdem vs. PPP. Walaupun PKB dan Nasdem memiliki suara lebih banyak daripada PAN dan PPP, jumlah kursi yang mereka dapatkan ternyata lebih sedikit. Bagaimana ini bisa terjadi?
Sebenarnya secara implisit hal ini sudah saya jelaskan di posting sebelumnya mengenai perbedaan “harga” suara masing-masing kursi DPR. Setiap kursi yang diperoleh masing-masing partai didapatkan dengan “menukar” jumlah suara yang berbeda-beda. Akibatnya, jumlah suara Nasional yang didapatkan tidak selalu akan setara dengan jumlah kursi DPR yang didapatkan.
Untuk mempermudah visualisasi kondisi ini, grafik berikut membandingkan “harga” suara masing-masing kursi untuk PKB dan PAN.
Dari grafik tersebut, terlihat bahwa PAN (titik oranye) mendapatkan banyak kursi dengan “harga” lebih “murah” dibandingkan PKB (di wilayah kotak oranye). Sementara PKB (titik biru) hanya sedikit mendapatkan kursi dengan “harga” lebih “murah” dibandingkan PAN (di wilayah kotak biru).
Kondisi serupa bisa dilihat ketika membandingkan Nasdem dan PPP.
Kali ini perbandingannya tidak sejelas PKB dan PAN, tapi prinsipnya sama: PPP (oranye) mendapatkan lebih banyak “kursi murah” dibandingkan Nasdem (biru).
Sekarang timbul pertanyaan: apakah data ini bisa digunakan untuk membuat strategi di Pemilu 2019? Saya bukan ahli statistik ataupun ahli data, tapi saya pribadi merasa bahwa hal itu cukup sulit untuk dilakukan, mengingat banyak sekali variabel yang harus diperhitungkan. Semakin banyak partai yang terlibat dan semakin banyak jumlah kursi yang diperebutkan dalam satu Dapil, maka semakin kompleks juga variabel nya.
Mulai posting berikutnya, saya akan menganalisis suara dan kursi yang didapatkan oleh masing-masing partai. Stay tuned!