Perjalanan ke Manila, Filipina
Baru2 ini aku pergi ke Manila, Filipina, untuk urusan kantor. Artikel ini aku buat untuk berbagi pengalaman mengenai hal2 yg aku alami di dalam perjalanan.
Pesawat Philippine Airlines dari Jakarta ke Manila hanya ada jam 6 pagi, jadi harus siap2 bangun subuh biar tidak terlambat. Tidak ada yang aneh dengan persiapan keberangkatan di Jakarta, hanya prosedur standar untuk check-in, pembayaran fiskal, imigrasi, dan tinggal menunggu di gate saja.
Rute Jakarta ke Manila transit di Singapore selama kurang lebih 45 menit. Jadi, kalo mau belanja di Changi, ada cukup banyak waktu. Salah satu barang di Singapore yg lebih murah daripada di Jakarta adalah kosmetik bermerek. Tapi silahkan saja jalan2 di Changi, krn memang airport Singapore ini sangat bagus dan menarik sekali.
Sekedar tips ketika melewati security check di Changi (dan juga di Jakarta), masukkan barang2 dari logam ke dalam tas yang dijinjing, terutama handphone dan koin. Krn aku selalu membawa notebook, aku masukkan handphone dan koin ke dalam notebook. Jadi, sewaktu kita melewati metal detector, tidak ada logam yg signifikan di badan kita.
Sampai di Manila adalah pengalaman yg tidak terlupakan. Begitu mendarat, kita langsung masuk ke antrian imigrasi yang panjang dan lama sekali. Kalo selama ini aku selalu pikir imigrasi Indonesia sangat lambat, imigrasi di Filipina ternyata lebih lambat lagi. Form imigrasi yg dibagikan di pesawat sebaiknya di isi di pesawat, atau diisi sewaktu di antrian imigrasi.
Setelah melewati imigrasi, kita menunggu bagasi. Lagi2 di sini menunggu sangat lama. Kalo bisa, sebaiknya ngga usah masukkan barang ke bagasi, krn bakalan lama banget. Setelah bagasi, lagi2 kita harus melewati antrian panjang di bea cukai, hanya untuk mendapatkan stempel di kertas bea cukai. Baru setelah itu kita keluar dari terminal.
Karena baru pertama kali ke Manila, aku ngga berani naik taksi. Jadi, aku ambil airport taksi, dan bayar 380 peso. Aku baru sadar sewaktu pulang ke Jakarta, bahwa kalo naik taksi biasa cukup bayar sekitar 100 peso dari hotel (Hyatt Regency). Jadi, mungkin kedatangan berikutnya ke Manila, aku bakalan coba naik taksi biasa. Tapi, untuk yang malas mencari taksi dan pengen lancar saja, silahkan ambil taksi airport. Toh ngga terlalu mahal juga kok.
Aku menginap di Hyatt Regency, Pasay City. Hotelnya sebenarnya cukup bagus, tapi sepertinya sudah agak tua, krn terasa agak bau lembab terutama di dalam kamar. Sekedar tips, sebaiknya beli kamar hotel sekalian sarapan, krn agak susah mencari makanan di Manila. Setidaknya, untuk makan pagi, ngga perlu capek2 keluar dari hotel.
Begitu sampai di hotel, sebaiknya langsung minta peta manila supaya bisa jadi refernsi. Kalo ada tempat yg mau didatangi, bisa ditanyakan juga ke gian informasi atau manajer hotel. Dengan cara ini, kita terhindar dari kesasar di Manila =)
Jalan2 di Manila, tergantung dari rencana aja. Krn aku ke Manila hanya untuk meeting, jadi memang ngga kemana2. Hanya sempat jalan2 ke mall. Dari hotel, aku naik Jeepney (angkutan kota di Manila) ke stasiun LRT terdekat. Trus, turun di stasiun yg paling dekat dengan mall, misalnya Alaya atau Ortigas. Ingat, sewaktu membeli tiket LRT, sebaiknya sediakan uang pas dan antri di loket uang pas, krn antriannya lebih cepat. Kalau tidak ada uang pas, terpaksa antri di loket biasa. Tikel LRT tidak bisa dibeli pulang pergi, jadi, selalu beli tiket sebelum naik. Usahakan tidak terlalu banyak membawa barang, krn pemeriksaan sekuriti di tiap statiun sangat ketat.
Tidak seperti Singapore, jangan berpikir untuk naik LRT hanya untuk sekedar melihat2, krn sebagian besar jalur yg dilewati LRT adalah jalur kumuh. Jadi, lebih mirip KRL di Jakarta daripada MRT di Singapore.
Kembali dari Manila ke Jakarta ternyata jauh lebih melelahkan. Antrian untuk masuk airport panjang sekali, dan pemeriksaan sekuriti sangat ketat. Kita harus melepas SEMUA barang logam, termasuk ikat pinggang, jam tangan, dll. Jadi, usahakan tidak membawa barang terlalu banyak di tangan, supaya bisa melepas dan memasang barang2 ini dengan cepat.
Jangan lupa juga menyediakan 550 peso untuk airport tax. Aku sampai harus melakukan cash advance di ATM menggunakan kartu kredit krn tidak punya sisa uang sebanyak itu. Siapa2 juga dengan antrian imigrasi yang panjang.
Jangan berharap untuk belanja duty free di airport, krn toko yg tersedia sangat sedikit. Jangan juga berharap untuk makan setelah ada di gate, krn toko makanan yg tersedia hanya toko roti dan kue, tidak ada restoran. Kondisi gate nya sangat ramai, karena gatenya tidak terpisah2 menjadi ruangan, tapi semuanya ada di satu ruangan yg besar sekali. Secepatnya cari tempat duduk di dekat gate, dan tunggu lah di sana.
Jadi, begitulah pengalamanku selama perjalanan ke Manila. Beberapa tips umum yang berlaku untuk semua jenis penerbangan ke luar negeri:
1. Sediakan satu dompet tepat meletakkan tiket, paspor dan dokumen2 penting lainnya. Jangan taruh barang2 ini di kantong secara terpisah2, krn akan menyulitkan anda sendiri.
2. Secara umum, prosedur di semua aiport hampir sama. Pada saat security check pertama sebelum check-in, kita cukup menunjukkan paspor dan tiket. Pada saat check-in, cukup paspor dan tiket. Setelah itu, simpan tiket anda. Imigrasi hanya butuh paspor dan boarding pass, dan setelah imigrasi, simpanlah paspor anda. Selama menunggu di gate, hanya diperlukan boarding pass. Ingat ini semua, supaya semua dokumen yg diperlukan ada ditangan anda, dan yg tidak diperlukan bisa disimpan dengan aman di dalam dompet perjalanan anda.
3. Beberapa airport mengharuskan membayar airport tax, seperti Jakarta dan Manila. Pastikan hal ini dengan travel agent anda, supaya anda sudah menyiapkan uangnya, dengan mata uang setempat. Jangan berharap menggunakan kartu kredit, krn biasanya pembayaran harus dengan cash.
4. Sebelum melewati metal detector, pastikan barang2 berikut ini anda simpan di tas anda: handphone dan koin. Di beberapa airport, seperti Manila, ikat pinggang dan jam tangan juga harus dilepas.
5. Kalau baru pertama kali datang ke suatu kota, sebaiknya gunakan airport taxi, bukan taxi reguler biasa, untuk mencegah anda kesasar, krn biasanya airport taxi menggunakan sistem kupon. Hanya saja, biayanya biasanya jauh lebih mahal. Jadi, tergantung keberanian anda saja. Ketentuan ini tidak berlaku untuk Singapore dan Malaysia, yg sistem taksi nya sangat baik.
6. Jangan pernah lupa membawa bolpen, krn anda akan cukup sering harus mengisi form, baik itu di imigrasi maupun di bea cukai.
Semoga membantu.