Masa depan suram bagi OpenOffice?

Pada acara JavaOne awal Juni ini, Larry Ellison tampil sebagai CEO Oracle, yang dinilai banyak pihak sebagai “penyerahan tongkat estafet” dari co-founder dan chairman Sun Microsystem Scott McNealy. Bagaimanapun juga, JavaOne adalah salah event terpenting bagi Sun, dan sejak pengumuman rencana pembelian Sun oleh Oracle, tentu saja event ini menjadi penting bagi Oracle.

Sebuah artikel menarik dari The Register menjelaskan bagaimana sepak terjang Oracle selalu berhubungan dengan keinginan mereka untuk menjadi “independen”, tidak bergantung pada vendor lain. Dengan produk utama berupa sebuah database, Oracle telah melakukan banyak hal untuk mencapai tujuan ini. Hal pertama yang mereka butuhkan adalah kebebasan dari Operating System, sehingga mereka dengan senang hati merangkul Linux sehingga bisa terbebas dari Windows, dan sedikit banyak, Solaris. Langkah-langkah Oracle selanjutnya mengarah ke sana juga. Pembelian PeopleSoft, Hyperion, BEA, semuanya untuk memastikan bahwa Oracle bisa “berjalan sendiri” tanpa harus menggabungkan solusi mereka dengan vendor lain.

Rencana pembelian Sun (masih rencana, karena belum disetujui) tentu saja mengarah ke hal yang sama. Dengan semakin bergantungnya Oracle pada Java, pembelian Sun menjadi logis. Tentu saja dengan “bonus” mendapatkan Solaris (“Hore, kami sekarang memiliki Operating System!”), hardware Sun, dan tentunya, OpenOffice. Sudah lama komunitas open source (dan komunitas TI secara umum) menantikan tanda-tanda akan ke mana Oracle akan membawa OpenOffice.

Dan sepertinya, tanda-tanda itu mulai terlihat dengan penampilan Larry Ellison di JavaOne. Larry Ellison mengatakan bahwa dia sangat menyukai JavaFX dan telah bertemu secara rahasia dengan tim produk dari Sun. Ellison bahkan dengan gembira mengatakan bahwa dia “memberikan saran” bagi tim OpenOffice untuk berpindah ke JavaFX. Sekedar catatan, OpenOffice saat ini menggunakan library C++. “Kami menyarankan grup OpenOffice untuk secepatnya membangun versi spreadsheet dan word app menggunakan JavaFX”, kata Larry Ellison.

Ellison sepertinya memilih waktu yang tepat. Saat ini OpenOffice sedang memikirkan implementasi dan pengembangan di masa depan. Termasuk di antaranya adalah Project Renaissance untuk mencari User Interface terbaik. Dan bila OpenOffice menggunakan JavaFX, maka Oracle kembali mencapai “independence” yang mereka inginkan, krn JavaFX adalah teknologi Sun, yang otomatis akan menjadi teknologi milik Oracle. Dan dengan besarnya investasi yang sudah dilakukan oleh Oracle di dalam Java, mereka pasti akan sangat ingin memanfaatkan teknologi yang sama untuk semua produk mereka, termasuk OpenOffice.

Hal ini lah yang justru membuat komunitas open source agak … khawatir. Pertama, JavaFX adalah salah satu teknologi Java yang tidak pernah masuk ke dalam Java Community Process (JCP). Sun sejak dulu selalu menghindar untuk memberikan penjelasan mengenai hal ini. Akibatnya JavaFX masih dalam kontrol langsung dari Sun. Kedua, walaupun Sun adalah kontributor utama di dalam OpenOffice, kenyataannya masih banyak pihak lain yang terlibat, atau setidaknya memiliki kepentingan, seperti IBM, Novell, Red Hat, bahkan Google. IBM dan Google sudah lama menjadi pendukung AJAX, dan di tahun 2005 sempat ada pembicaraan untuk menggunakan AJAX di dalam OpenOffice.

Jadi, kita harus menunggu bagaimana hasil akhirnya. Kalau Ellison akhirnya berhasil “memaksa” OpenOffice menggunakan JavaFX, maka OpenOffice harus ditulis ulang, dan menambah waktu yang dibutuhkan untuk “mengejar” Microsoft Office. Tindakan ini juga akan membuat komunitas open source menjadi skeptis terhadap Oracle, krn artinya Oracle telah mengutamakan kepentingan bisnis mereka diatas kepentingan komunitas. Dan tentunya akan membuat komunitas khawatir mengenai nasib proyek open source lainnya seperti MySQL, OpenSolaris, dll. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan Ellison adalah menempatkan JavaFX di dalam JCP, walaupun belum tentu memenangkan hati IBM dan Google yang akan tetap melihat JavaFX sebagai teknologi milik Sun/Oracle, sama seperti NetBeans yang dibutuhkan untuk menggunakan JavaFX.

Add a Comment