Pemilu 2014: Analisis Perolehan Kursi DPR “Top 3” (PDIP-Golkar-Gerindra)
Setelah posting-posting sebelumnya membahas mengenai perolehan Kursi DPR masing-masing partai dan juga mengenai anomali Kursi DPR beberapa partai, kali ini saya mencoba menganalisis perolehan Kursi DPR untuk “Top 3”: PDIP, Golkar dan Gerindra. Dari provinsi mana saja Kursi DPR mereka dan apakah ada perbedaan pola sukses dari ketiga partai ini?
Sebagai catatan, saya sengaja membatasi hanya pada “Top 3” karena keterbatasan waktu dan ruang 🙂 Tentunya akan menarik kalau kita juga menganalisis “Top 4” yang mengikutsertakan Demokrat sebagai pemenang Pemilu 2009. Mungkin di lain waktu 🙂
PDI Perjuangan
Sebaran Kursi DPR PDIP sebenarnya mengikut pola yang cukup lazim, dengan konsentrasi terbesar dari pulau Jawa, mengingat jumlah kursi yang diperebutkan juga lebih besar.
Tapi jika kita melihat dari persentase kursi yang didapatkan dari setiap provinsi, lebih jelas terlihat di mana “kekuatan” PDIP berada.
PDIP mendapatkan kursi lebih dari 1/3 di provinsi Bali, Papbar, Malut, Sulut, Kalteng, Kepri dan Babel. Harap dicatat bahwa provinsi-provinsi ini hanya memperebutkan jumlah kursi yang tidak signifikan. Walaupun mendulang Kursi DPR paling banyak dari pulau Jawa, tapi kenyataannya PDIP hanya mendapatkan kursi kurang dari 25% di tiga provinsi terbesar (Jabar, Jateng, Jatim). Itu penyebab jumlah total kursi PDIP tidak terlalu mendominasi. Di Pemilu di masa depan, PDIP harus memperbaiki kelemahan ini. Ditambah dengan kenyataan bahwa PDIP sama sekali tidak mendapatkan kursi DPR dari Sulbar, Gorontalo dan Sultra.
Golkar
Mirip dengan PDIP, sebaran Kursi DPR Golkar juga didominasi oleh tiga provinsi terbesar.
Akan tetapi, sebaran kursi Golkar lebih merata di semua provinsi.
Bisa dilihat bahwa perolehan kursi Golkar hanya dominan di Gorontalo, dan sisanya merata di hampir semua provinsi. Terlihat bahwa mesin politik Golkar lebih tersebar merata di seluruh Indonesia. Walaupun demikian, Golkar tetap tidak mendapatkan kursi dari 2 provinsi, yaitu Kepri dan Bengkulu.
Gerindra
Sebagai “kuda hitam” di Pemilu 2014, Gerindra cukup sukses mendulang kursi DPR hingga bisa masuk “Top 3”. Dan pola pesebaran kursi nya mirip dengan PDIP dan Golkar, dengan perolehan utama dari tiga provinsi terbesar.
Akan tetapi, bila dilihat dari persentase, terlihat bahwa Gerindra tidak memiliki provinsi “khusus” yang dikuasai, dengan semua kursi yang didapatkan sama atau kurang dari 1/3 di semua provinsi.
Tentunya hal ini dimaklumi mengingat Gerindra adalah partai yang relatif “baru” dan belum memiliki mesin partai yang mendalam di semua provinsi. Tapi, mirip dengan Golkar, sebaran kursi Gerindra cukup merata. Hal ini akan menjadi ancaman bagi partai lain di masa depan.
Membandingkan “Top 3”: PDIP, Golkar, Gerindra
Grafik berikut membandingkan perolehan kursi DPR ketiga partai ini di setiap provinsi.
Terlihat beberapa hal menarik dari grafik ini:
- Secara umum, perolehan Kursi DPR dari ketiga partai ini relatif sama dengan persebaran yang hampir merata di semua provinsi. Harap dicatat bahwa ketiga partai ini tidak dominan, karena 7 partai yang lain, jika digabungkan, memperoleh kursi yang lebih besar daripada “Top 3” ini digabung. Kita akan bahas fenomena ini di posting selanjutnya.
- PDIP terlihat lebih menonjol secara signifikan di Jabar (bersama Golkar), Jateng, Jatim, DKI, Bali, Kalbar dan Lampung.
- Golkar terlihat lebih menonjol secara signifikan di Jabar (bersama PDIP), Kalsel dan Sulsel.
- Walaupun tidak ada provinsi tempat Gerindra menonjol, tapi Gerindra sukses “menyamai” PDIP dan/atau Golkar di hampir semua provinsi kecuali Jabar, Kepri dan Babel.
Semoga analisis ini bermanfaat 🙂